Sejarah dan Perkembangan Versi JavaScript

Sejarah JavaScript dimulai sekitar tahun 1994, ketika internet dan website sedang mengalami perkembangan yang pesat. Website pada saat itu umumnya dibuat menggunakan bahasa pemograman PERL yang pemrosesannya hanya bisa dilakukan di sisi web server.

Pada saat bahasa pemograman tersebut akan dirilis, Netscape mengadakan kerjasama dengan Sun Microsystems untuk mengembangkan LiveScript, dan tepat ketika Netscape Navigator 2 dirilis, Netscape merubah nama LiveScript menjadi JavaScript dengan tujuan bahasa baru ini akan populer seperti bahasa Java yang saat itu sedang booming di kalangan programmer. Versi JavaScript ini dinamakan dengan JavaScript 1.0.

Pesaing JavaScript: Kemunculan JScript dari Microsoft

Karena kesuksesan JavaScript 1.0, Netscape selanjutnya mengembangkan JavaScript versi 1.1 pada Netscape Navigator 3, dan mengantarkan Netscape Navigator menjadi pemimpin pasar web browser saat itu.

Selang beberapa bulan kemudian, Microsoft yang melihat kepopuleran JavaScript, memperkenalkan web browser Internet Explorer 3 dengan JScript. JScript adalah penamaan lain dari JavaScript. Hal ini dilakukan Microsoft karena JavaScript merupakan merk dagang yang dimiliki oleh Sun dan Netscape. Sehingga Microsoft terpaksa mencari nama lain untuk versi JavaScript mereka.

Selain memiliki fitur yang mirip, JScript juga menambahkan beberapa fitur tersendiri, sehingga JavaScript dan JScript tidak sepenuhnya kompitable.

Perubahan Menjadi Nama Standar: ECMAScript

Implementasi JScript di dalam Internet Explorer membuat kalangan programmer bingung, karena terdapat 2 versi JavaScript: JavaScript di Netscape Navigator and JScript pada Internet Explorer. Versi JavaScript juga memiliki 2 versi, yakni versi 1.0 dan 1.1. Hal ini semakin menambah kerumitan dalam pembuatan program. Permasalahan terjadi karena ketiga versi JavaScript tersebut memiliki perbedaan fitur.

Komite standarisasi ini menghasilkan bahasa pemograman yang disebut ECMAScript, atau secara formal disebut ECMAScript -262. 1 tahun berikutnya, badan standarisasi ISO (International Organization for Standardization) juga mengadopsi ECMAScript sebagai standar. Sejak saat itu, semua web browser menjadikan ECMAScript sebagai standar acuan untuk JavaScript.

Apa yang dimaksud dengan ECMAScript Engine (JavaScript Engine)?

Jika anda membaca perkembangan tentang JavaScript, maka selain versi ECMAScript yang digunakan, terdapat istilah JavaScript Engine atau dalam bahasa standarnya: ECMAScript Engine.

JavaScript Engine adalah mekanisme internal yang dimiliki oleh web browser. JavaScript Engine dapat diumpamakan dengan compiler dalam bahasa pemograman lain, yakni algoritma yang digunakan untuk menjalankan JavaScript. Semakin cepat sebuah web browser menjalankan JavaScript akan semakin baik.

ECMAScript Engine

results matching ""

    No results matching ""